GETARAN CINTA
Dalam heningnya malam, Budi
seolah-olah termenung dan terdiam begitu saja. Dia tidak tahu apa yang
membuatnya termenung tak jelas seperti itu. Dibenaknya ia seakan-akan bingung
akan dunia ini. Semakin lama dia termenung, semakin hanyut pula Budi terhadap
ketermenungannya. Tidak lama kemudian Budi pun menyadari apa yang membuatnya
termenung. Hal yang membuatnya termenung adalah kehampaan hatinya selama ini.
Selama ini budi tidak pernah merasakan ketenangan hati yang mendalam. Budi
merasa seolah-olah dia hanya sendiri dan tidak ada yang istimewa dalam dirinya.
Setelah beberapa lama, Budi pun tersadar, apa yang telah membuat gundah hati
Budi. Akhirnya Budi pun terlelap dalam hangatnya malam.
Sang fajar pun mulai menampakkan secercah cahayanya dan
menghembuskan kesejukkannya. Budi pun merasakan kesejukan itu dan akhirnya Budi
pun terbangun dari tidurnya yang lelap itu. Budi pun terbangun dan bergegas
membuka jendela. Budi menatap sang fajar itu, dibenaknya budi mengatakan, “Betapa indahnya ciptaan
Yang Maha Kuasa, yang telah member karunia seindah ini. Budi pun teringat akan
ketermenungannya semalam tadi. “ Ternyata sang fajar juga dapat memberikan
warna didalam hatiku yang sedang hampa in.” Benak Budi. Budi pun terbawa
suasana sang fajar yang sejuk. Setelah itu, Budi tersadar bahwa masih banyak
aktivitas diluar sana yang menantinya. Akhirnya Budi pun bergegas untuk
mempersiapkan diri untuk menyongsong aktivitas yang telah menantinya.
Seusai mempersiapkan diri, Budi pun bergegas untuk
memulai aktivitas. Kendaraan pribadinya yang setia mengantarkan kemana pun dia
pergi. Setelah sampai di tempat yang dituju oleh Budi. Budi pun langsung
memulai tugasnya, dan itu pun tanda baktinya terhadap pekerjaan yang dia geluti
setiap hari.
Sembari menyelam minum air. Itulah ungkapan yang
menggambarkan keadaan Budi sekarang. Dengan tujuan bekerja, ia pun mendapatkan
gadis dambaannya, walaupun tak sepenuhnya mengisi hati Budi. Pada saat dia
menatap wajah sang gadis itu, ada perasaan yang mendetakkan jantung Budi. Budi
pun bertanya, “Itukah namanya getaran cinta.” Budi pun merasa
terheran-heran.dengan perasaan itu, dan itu juga yang membuat dia gundah
gulana. Sedikit demi sedikit akhirnya Budi pun memberanikan diri untuk
mendekati sang gadis itu. Lama kelamaan, perasaan yang dirasakan Budi pun
semakin besar, dan juga getaran-getaran yang ada dalam benaknya selama ini
semakin berdeguk kencang. Dan akhirnya Budi pun akhirnya mengerti bagaimana
rasanya getaran cinta itu.
0 komentar:
Posting Komentar