RSS
Wecome to my Blog, enjoy reading :)

Blog Title

Selamat Menikmati

Jumat, 16 Maret 2012

Pendidikan Anak Jalanan tak Sekedar Moral



Bogor | Jurnal Bogor
Pada umumnya orang beranggapan bahwa pendidik adalah sosok yang memiliki sejumlah besar pengetahuan tertentu, dan berkewajiban menyebarluaskannya kepada orang lain. Demikian juga, subjek didik sering dipersepsikan sebagai sosok yang bertugas mengonsumsi informasi-informasi dan pengetahuan yang disampaikan pendidik.
Semakin banyak informasi pengetahuan yang diserap atau simpan semakin baik nilai yang mereka peroleh, dan akan semakin besar pula pengakuan yang mereka dapatkan sebagai individu terdidik.
Anak-anak jalanan yang biasanya mengejar kepuasan batin ini, juga membutuhkan perhatian total dari pemerintah dan masyarakat. Kehidupan anak jalanan yang cerderung bebas dan urakan, membuat mereka jauh dari kesan terdidik.
Padahal isi Pasal 31 UUD 45 dengan tegas mengatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran dan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional.
“Kepedulian terhadap anak jalanan tak harus dari pemerintah dan masyarakat, melainkan dari individu yang memang memiliki kepedulian tinggi,” ujar Nadia Yuliana, mahasiswi semester tiga Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi, jurusan Jurnalistik Universitas Djuanda (Unida) kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Menurut Nadia, faktor lingkungan yang telah membentuk pola pikir anak-anak jalanan harus diubah. Anggapan-anggapan seperti ini, lanjutnya, meski sudah berusia cukup tua, tidak dapat dipertahankan lagi.
Dikatakan dia, kepedulian dan perhatian saja tak cukup untuk mengubah pola pikir anak jalanan yang sudah terlanjur menganggap bahwa hidup dijalanan lebih indah dan banyak ilmu yang dapat dipetik.
“Jika ingin mengubah pola pikir anak jalanan, alangkah baiknya, ubah dulu lingkungan terdekatnya dan ciptakan lingkungan baru yang punya potensi dapat mengubah, contohnya mendirikan rumah singgah bagi anak jalanan,” papar mahasiswi yang aktif mendidik anak jalanan di sekitar kampus Unida itu.
Selain itu, tambah Nadia, anak-anak jalanan sangat butuh pendidikan moral dan agama. Karena, lanjutnya, jalanan tempat mereka menjalani kehidupan tak mengajarkan kepada mereka tentang moral dan agama. “Jalanan hanya mendidik mereka tentang bagaimana melewati kehidupan yang keras ini dan mengajarkan tentang kebersamaan,” ungkapnya.
Nadia menilai, realita kehidupan anak jalanan ini seakan memberi satu bukti bahwa proses pemerataan pendidikan yang dicanangkan pemerintah belum berjalan maksimal. “Jika hal ini tetap dibiarkan, maka harapan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terhambat. Oleh sebab itu, ada baiknya jika sistem pendidikan di Indonesia tak memihak kelompok manapun,” tegasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

jumlah tayangan

iklan saya

 
Copyright 2009 sesuatu_hachie8 Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Ezwpthemes